Februari 2007, website yang sama sempat terganggu. Penyebabnya adalah matinya data center tempat hosting situs yang diluncurkan Februari 2006 itu.
Data center berlokasi di kantor pusat Telkom di Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Matinya data center milik Telkom itu disebabkan terputusnya catuan listrik akibat banjir yang melanda Jakarta.
Sebagai langkah pemulihan, content static situs SBY dipindahkan ke server di STO Telkom di Gambir, Jakarta Pusat yang bebas dari banjir. Dan akhirnya, website itu bisa diakses kembali.
Pada bulan Maret 2007, website SBY kembali terganggu. Kali ini, ada penjahat cyber yang melakukandeface. Dari hasil penelusuran, kemungkinan ada vulnerable di DNS manager.
Pelaku menjahili situs dengan memanfaatkan kelemahan (vulnerability) yang ada di DNS yang menghosting situs tersebut, yang ada di luar negeri.
Pelaku berhasil menyusupkan surat tuntutan pada SBY yang isinya bermacam-macam. Namun kemudian, website tersebut berhasil dipulihkan seperti sedia kala.
Kejadian ketiga terjadi baru-baru ini. Aksi hacking yang mengusili situs www.presidensby.info diduga tidak dilakukan dari dalam negeri. Pelaku terendus dari Texas, Amerika Serikat.
Memang, meski terlacak dari Negeri Paman Sam. Bisa saja pelaku juga masih orang Indonesia yang memalsukan IP-nya ke negara lain. Hal itu tentunya biasa dilakukan para peretas untuk mengaburkan jejak.
Menurut praktisi TI yang juga menjadi konsultan situs presiden, I Made Wiryana, adalah DNS situs Presiden SBY di Amerika Serikat yang diserang.
DNS (Domain Name System) adalah sebuah layanan internet yang mengubah sebuah nama domain yang mudah diingat menjadi alamat Internet Protocol (IP) numerik yang digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi satu sama lain.
"Jadi bisa dibilang penunjuk arah ke situsnya yang diserang. Kalau situsnya sendiri tidak ada masalah," tambah Made, Kamis (10/1/2013).
http://inet.detik.com/read/2013/01/10/145148/2138505/323/situs-presiden-sby-sudah-3-kali-lumpuh
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Dengan Sopan!!!